PENERAPAN
METODE BERNYANYI DALAM PEMBELAJARAN MURID SD
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah
“Bahasa Indonesia”
Disusun oleh:
Chayatul Firdaningsih
(210615169)
Kelas:
PG.E
Dosen Pengampu:
Ayyu Subhi Farahiba, M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
PONOROGO
2015
I.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan
pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang tidak terpisahkan dengan
pendidikan. Dimana ada pendidikan disitulah terdapat pembelajaran.[1]
Pendidikan dan pembelajaran tidaklah terpisahkan karena keberhasilan
tercapainya suatu tujuan pendidikan tergantung pada kegiatan pembelajaran yang
baik dan maksimal.
Hamruni
berpendapat bahwa belajar tidak akan pernah berhasil dalam arti sesungguhnya
bila dilakukan dalam suasana yang menakutkan, belajar akan efektif bila suasana
hati peserta didiknya berada dalam kondisi yang menyenangkan.[2]
Padahal, metode pembelajaran ditingkat SD kebanyakan menggunakan metode ceramah
dan murid-murid dipaksa untuk memperhatikan. Bahkan, murid dilarang ramai oleh
gurunya, sehingga tercipta suasana belajar yang mencekam. Beberapa murid pasti
menahan kantuk, karena jika tidur pasti dimarahi guru. Belum lagi, setelah
pelajaran murid dituntut untuk menghafal pelajaran yang sudah dijelaskan.
Dengan
seperti itu, murid pasti akan cepat merasa bosan. Bahkan, semangat belajar
murid akan semakin menurun karena mereka jenuh. Oleh karena itu, guru SD/MI
harus memiliki inovasi baru untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
dan tidak membosankan.
Salah
satu cara menyenangkan yang akan dibahas di makalah ini adalah “Metode
Bernyanyi dalam Pembelajaran”. Bernyanyi adalah sesuatu yang menyenangkan bagi
anak, bahkan remaja dan dewasa pun senang bernyanyi, sehingga akan bagus jika
diterapkan dalam pembelajaran.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, penulis merumuskan dua rumusan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana
penerapan metode bernyanyi dalam pembelajaran?
2. Apa
manfaat metode bernyanyi dalam pembelajaran?
C.
Tujuan
1. Mengetahui penerapan metode bernyanyi
dalam pembelajaran.
2. Mengetahui manfaat metode bernyanyi
dalam pembelajaran.
II. PEMBAHASAN
A.
Penerapan Metode Bernyanyi dalam
Pembelajaran
Bernyanyi merupakan mengeluarkan suara
dengan syair-syair yang dilagukan. Mengelola kelas dengan bernyanyi berarti
menciptakan pembelajaran dengan menggunakan syair-syair yang dilagukan.
Biasanya syair-syair tersebut disesuaikan dengan meteri-materi yang akan
disampaikan. Menurut pendapat bernyanyi membuat suasana belajar menjadi riang
dan bergairah.[3]
Selain itu, bernyanyi merupakan media hiburan. Dengan ini, murid disekolah
tidak akan merasa jenuh saat guru mengajar di kelas. Suasana belajar pun tidak
menjadi tegang dan terkesan menyenangkan. Apalagi jika ditambah dengan alunan
musik yang mendukung.
Metode bernyanyi itu dapat merangsang daya
ingat. Dengan mendengarkan lagu dan membiasakan
diri dengan nadanya, secara otomatis kita akan dapat menghafal liriknya tanpa
harus membutuhkan waktu yang lama meskipun liriknya panjang. Seperti
orang-orang yang akan menghafal 99 Asmaul Husna, jika hanya dengan membaca
pasti akan sulit untuk menghafalnya. Maka, banyak orang-orang yang menghafal
Asmaul Husna dengan berbagai macam nada (metode bernyanyi) agar mudah
dihafalkan.
Untuk memudahkan dalam penyampaian kepada
murid, guru bisa menyiapkan lagu yang familiar dan mudah dihafal oleh murid.
Lalu, guru merubah lirik lagunya sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
Dengan seperti itu, murid akan lebih mudah menghafal materi dengan lagu yang
familiar dan kemungkinan sudah dihafal. Jadi, setiap kali murid mendengar lagu
aslinya, murid akan secara sepontan ingat dengan materi yang pernah disampaikan
oleh guru.
Sukses tidaknya menggunakan metode
bernyanyi dalam pembelajaran sangat dipengaruhi oleh guru itu sendiri dan lagu yang
dibawakannya. Bila seorang guru pandai bernyanyi atau membawakan lagu,
khususnya lagu anak-anak, tentu anak akan senang mendengar dan mengikutinya.
Namun, bila dalam membawakan lagu sangat buruk,pasti anak akan merasa bosan dan
bahkan malas mendengar, apalagi mengikutinya.
Sedangkan untuk model lagunya, guru perlu mencari lagu yang
sesuai dengan usia. Cukup dengan lagu anak-anak yang populer dikalangan murid
seusia SD. Jangan sampai lagu orang-orang dewasa dinyanyikan oleh anak-anak.
Untuk menyampaikan materi, guru dapat mengubah liriknya sesuai dengan materi
yang akan disampaikan.
Metode bernyanyi sebenarnya sudah
diterapkan sejak dulu, bahkan sejak zaman wali songo yaitu yang terkenal adalah
Sunan Kalijogo dengan lagu populernya yang berjudul “Ilir-ilir” yang beliau
gunakan untuk berdakwah. Keberhasilan metode ini terbukti dari masyarakat
sekarang yang masih banyak mengingat lagu itu sampai sekarang secara turun
temurun. Jadi, metode bernyanyi akan lebih terkenang dan jika mengenang lagu
yang pernah dinyanyikan, maka sudah pasti akan cepat ingat. Bukan hanya setelah
materi, bahkan bisa diingat sampai kejenjang selanjutnya.
B.
Manfaat Metode Bernyanyi Dalam
Pembelajaran
Menurut Syamsuri Jari, sebagaimana dikutip
oleh setyoadi menyebutkan bahwa diantara manfaat penggunaan lagu (bernyanyi)
dalam pembelajaran yaitu:[4]
·
Menumbuhkan minat dan menguatkan daya
tarik pembelajaran.
·
Menciptakan proses pembelajaran lebih
humanis dan menyenangkan.
·
Sebagai jembatan dalam mengingat materi
pembelajaran.
·
Mendorong motivasi belajar siswa.
·
dapat membawa suasana pembelajaran
menjadi asyik dan menyenangkan, sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan
jenuh dalam mengikuti pembelajaran.[5]
·
Dengan bernyanyi dapat menjadikan
seorang murid menjadi aktif dalam proses pembelajaran.
Berikut
penjelasan dari fungsi-fungsi tersebut :
a. Menumbuhkan
minat dan menguatkan daya tarik pembelajaran. Dengan pengajaran metode
bernyanyi,maka murid akan tertarik mengikuti pelajaran. Apalagi, jika seorang
guru memberikan lagu yang berbeda disetiap materinya, murid akan semakin
penasaran dengan lagu apa yang akan disampaikan oleh guru sehingga mereka akan semangat
ketika akan dimulai pelajarannya.
b. Menciptakan
proses pembelajaran lebih humanis dan menyenangkan. Karena dengan metode
bernyanyi murid akan terbawa dengan suasana yang menyenangkan ketika mereka
menyanyikan lagu yang diajarkan oleh guru. Sehingga terciptalah keakraban
antara guru dan murid. Dan murid pun akan senang mengikuti pelajaran karena
gurunya yang ramah dalam penyampaian materi melalui lagu.
c. Sebagai
jembatan dalam mengingat materi pembelajaran. Sudah kita ketahui, bahwa
menghafal lagu lebih mudah dibanding menghafal materi pelajaran. Sudah
pasti, jika materi pelajaran dihafalkan
dengan lagu pasti akan lebih mudah dihafal dan tidak akan mudah lupa. Buktinya,
pasti ada yang masih ingat lagu yang pernah disampaikan waktu di taman
kanak-kanak. Karena lagu itu bersifat terkenang.
d. Mendorong
motivasi belajar siswa. Dengan metode bernyanyi, siswa akan lebih termotivasi
untuk belajar. Karena belajar akan terasa mudah.
e. Dapat
membawa suasana pembelajaran menjadi asyik dan menyenangkan, sehingga siswa
tidak merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti pembelajaran. Dan para siswa tidak
akan merasa tertekan ketika mengikuti pelajaran.
f. Dengan
bernyanyi dapat menjadikan seorang murid menjadi aktif dalam proses
pembelajaran. Karena siswa akan diminta untuk mengikuti guru bernyanyi dan
siswa bisa berkreasi membuat lagu sendiri agar lebih mudah lagi dalam
penghafalan.
Kelebihan
dari metode bernyanyi yaitu mampu membantu siswa untuk mengembangkan,
memperbanyak kesiapan serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif atau
pengenalan siswa. Di samping itu metode bernyanyi dapat membangkitkan semangat
kegairahan belajar para siswa, memberikan kesempatan siswa untuk berkembang dan
maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing,serta mampu mengarahkan cara
belajar siswa, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untuk belajar lebih
giat (Masykur,2004:69)
Berikut
contoh beberapa lagu yang dapat digunakan dalam pembelajaran :
1.
Matematika, dalam pelajaran matematika
guru dapat menyampaikan lagu “Satu Ditambah Satu”. Lagu ini cocok disampaikan
kepada murid SD kelas satu karena murid SD kelas satu baru ke dalam tahap
pembelajaran penghitungan. Dan untuk pelajaran Matematika yang sudah ada
rumusnya, bisa mengganti liriknya dengan rumus-rumus yang akan disampaikan.
Misalnya : sisi dikali sisi, itu persegi empat. Panjang dikali lebar itu
persegi panjang, dan seterusnya. Namun nadanya tetap dengan nada lagu “Satu
Ditambah Satu”. Atau guru bisa berkreasi dengan lagu lain.
2.
Bahasa Indonesia, untuk pelajaran Bahasa
Indonesia dapat menggunakan banyak lagu anak-anak. Guru hanya tinggal
menyesuaikan dengan tema pembelajaran. Misalnya, tema pembelajaran tentang
keluarga, guru bisa menggunakan lagu “Sayang Semua”. Lagu ini cocok untuk kelas
satu sebagai dasar penanaman moral yang baik terhadap anak.
3.
IPA, untuk pelajaran IPA guru bisa
menggunakan lagu sesuai dengan tema pembelajarannya. Misalnya bab anggota tubuh
manusia untuk kelas satu bisa menggunakan lagu “Dua Mata Saya”.
4.
Kewarganegaraan, untuk pelajaran Kewarganegaraan
guru bisa menggunakan lagu sesuai dengan tema pembelajaran yang akan
disampaikan. Misalnya bab hidup rukun, guru bisa menggunakan lagu
5.
Bahasa Inggris, untuk pelajaran Bahasa Inggris
guru dapat menggunakan lagu “Alphabet” untuk menghafal abjad dalam
versi Bahasa Inggris. Lagu “Days”
juga bagus untuk menghafal nama-nama hari dalam Bahasa Inggris.
6.
Bahasa Arab, untuk pelajaran Bahasa Arab
guru dapat menggunakan lagu “Anak Kambing Saya” namun liriknya diganti : aina di mana amama di depan, waro’a di
belakang bijiwari di samping, fauqo ‘ala di atas, tahta itu di bawah huna
hunaka di sini dan disana. Atau guru bisa berkreasi dengan lagu lain.
III.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan di atas penulis menyimpulkan :
1. Bernyanyi
merupakan mengeluarkan suara dengan syair-syair yang dilagukan. Mengelola kelas
dengan bernyanyi berarti menciptakan pembelajaran dengan menggunakan
syair-syair yang dilagukan. Untuk memudahkan dalam penyampaian kepada murid,
guru bisa menyiapkan lagu yang familiar dan mudah dihafal oleh murid. Sukses
tidaknya menggunakan metode bernyanyi dalam pembelajaran sangat dipengaruhi
oleh guru itu sendiri dan lagu yang dibawakannya. Bila seorang guru pandai
bernyanyi atau membawakan lagu, khususnya lagu anak-anak, tentu anak akan
senang mendengar dan mengikutinya.
2. Manfaat
penggunaan lagu (bernyanyi) dalam pembelajaran yaitu:
·
Sarana relaksasi dengan menetralisasi
denyut jantung dan gelombang otak.
·
Menumbuhkan minat dan menguatkan daya
tarik pembelajaran.
·
Menciptakan proses pembelajaran lebih
humanis dan menyenangkan.
·
Sebagai jembatan dalam mengingat materi
pembelajaran.
·
Membangun retensi dan menyentuh emosi
dan rasa estetika siswa.
·
Proses internalisasi nilai yang terdapat
pada materi pembelajaran.
·
Mendorong motivasi belajar siswa.
·
dapat membawa suasana pembelajaran
menjadi asyik dan menyenangkan, sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan
jenuh dalam mengikuti pembelajaran.
·
Dengan bernyanyi dapat menjadikan
seorang murid menjadi aktif dalam proses pembelajaran.
B. Saran
1. siswa
Dengan
adanya metode bernyanyi dalam pembelajaran diharapkan siswa mampu dengan baik
menghafal dan memahami pelajaran yang telah disampaikan oleh gurunya. Karena
pembelajaran ditingkat SD merupakan dasar pada pendidikan anak untuk jenjang
yang lebih tinggi. Dan siswa pun diharapkan agar lebih semangat dalam belajar
agar tercapai semua cita-citanya.
2. Guru
Dengan
metode bernyanyi diharapkan guru bisa lebih kreatif dalam menyampaikan materi
pelajaran, karena di zaman modern ini sudah banyak budaya dan kesenian yang
dapat dapat diterapkan dalam pembelajaran, salah satunya yaitu bernyanyi. Hal
ini di tujukan agar siswa tidak mudah bosan ketika mengikuti pelajaran.
Bernyanyi bisa digunakan sebagai media hiburan sekaligus pembelajaran agar
siswa tidak jenuh berada di kelas selama pelajaran.
Daftar Rujukan
Fadlillah M.tahun. Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta:PT
Fajar Interpratama Mandiri
Hamruni. 2009.Edutainment dalam Pendidikan Islam.Yogyakarta:
UIN Suka
[1]
M.fadlillah,edutainment Pendidikan Anak
Usia Dini,(Jakarta:PT Fajar Interpratama Mandiri,2014), 1.
[2]
Hamruni, Edutainment dalam Pendidikan
Islam, (Yogyakarta: UIN Suka, 2009), 6.
[3]
M.fadlillah,edutainment Pendidikan Anak
Usia Dini,(Jakarta:PT Fajar Interpratama Mandiri,2014),hal.43
[4] Ibid.hal.44
[5] Ibid.hal.46
Tidak ada komentar:
Posting Komentar